Makalah Supervisi Pendidikan
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat tuhan
yang maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-nya sehingga
penyusunan tugas ini dapat diselesaika tepat pada waktunya. Tugas ini disusun
untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah profesi keguruan dengan judul
“supervisi pendidikan”
Dalam penyelesaian penulisan laporan ini, penulis
banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari pihak,maka tidak berlebihan kiranya
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih, demikianlah
makalah ini disusun semoga bermafaat, kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan.
Sidoarjo, 11 Desember 2015
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar.......................................................................................1
B. Latar
Belakang.......................................................................................1
C. Rumusan Masalah..................................................................................3
D. Tujuan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan.........................................................5
B. Tujuan Supervisi
Pendidikan...............................................................5
C. Fungsi Supervisi
Pendidikan...............................................................7
D. Prinsip Dasar
Supervisi........................................................................9
E. Tipe Supervisi
Pendidikan.................................................................10
F. Teknik-Teknik
pelaksanaan supervisi................................................11
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .........................................................................................................16
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam
perkembangannya, pengawas satuan pendidikan lebih diarahkan untuk memiliki
serta memahami bahkan dituntut untuk dapat mengamalkan apa yang tertuang dalam
peraturan menteri tentang kepengawasan. Tuntutan tersebut salah satunya tentang
kompetensi dalam memahami metode dan teknik dalam supervisi. Seorang
supervisor adalah orang yang profesional ketika menjalankan tugasnya, ia
bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
Guru adalah
salah satu komponen sumber daya pendidikan memerlukan pelayanan supervisi.
Pentingnya bantuan supervisi pendidikan terhadap guru berakar mendalam dalam
kehidupan masyarakat.
Seorang supervisor membina peningkatan mutu
akademik yang berhubungan dengan
usaha-usaha menciptakan kondisi belajar yang lebih baik berupa aspek akademis, bukan
masalah fisik material semata. Ketika supervisi dihadapkan pada kinerja
dan pengawasan mutu pendidikan oleh pengawas satuan pendidikan, tentu
memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah. Hal ini
bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam
mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan dan memfasilitasi kepala sekolah agar
dapat melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien.
B. Rumusan
Masalah
1. Apakah
pengertian supervisi pendidikan?
2. Apa sajakah
tujuan supervisi pendidikan?
3. Bagaimanakah
fungsi supervisi pendidikan?
4. Apakah
prinsip dasar supervisi?
5. Apa sajakah
tipe supervisi pendidikan?
6. Teknik-Teknik Pelaksanaan Supervisi
?
C.
Tujuan
1.
Dapat
mengetahui pengertian supervisi pendidikan?
2.
Dapat mengetahui
tujuan supervisi pendidikan?
3.
Dapat
mengetahui fungsi supervisi pendidikan?
4.
Dapat
mengetahui prinsip dasar supervisi?
5.
Dapat
mengetahui tipe-tipe supervisi pendidikan?
6.
Dapat
mengetahui teknik supervisi?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Supervisi Pendidikan
Dilihat dari
sudut etimologi “supervisi” berasal dari kata “super” dan “vision” yang
masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi
supervisi pendidikan dapat diartikan sebagai penglihatan dari atas. Melihat
dalam hubungannya dengan masalah supervisi dapat diartikan dengan menilik,
mengontrol, atau mengawasi.
Supervisi ialah pembinaan yang diberikan kepada
seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
situasi belajar-mengajar yang lebih baik. Orang yang melakukan supervisi
disebut dengan supervisor.
Dalam Dictionary of Education, Good Carter (1959)
memberikan pengertian bahwa supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah
dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainnya dalam memperbaiki
pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan
perkembangan guru-guru, merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran, metode,
dan evaluasi pengajaran.
Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa
bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan
peningkatan mutu mengajar dan belajar pada khususnya. Supervisi dapat kita
artikan sebagai pembinaan. Sedangkan sasaran pembinaan tersebut bisa untuk kepala
sekolah, guru, pegawai tata usaha. Namun yang menjadi sasaran supervisi diartikan pula pembinaan guru.
B.
Tujuan Supervisi Pendidikan
Semua kegiatan yang dilakukan tentu memiliki tujuan
dan selalu mengarah kepada tujuan yang ingin dicapai tersebut. Pendidikan
merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia yang memiliki tujuan yang ingin
dicapai dari proses pelaksanaanya.
Merumuskan
tujuan supervisi pendidikan harus dapat membantu mencari dan menentukan
kegiatan-kegiatan supervisi yang lebih efektif. Kita tidak dapat berbicara
tentang efektivitas suatu kegiatan, jika tujuannya belum jelas. Tujuan
supervisi pendidikan adalah:
1. Membantu
Guru agar dapat lebih mengerti/menyadari tujuan-tujuan pendidikan di sekolah,
dan fungsi sekolah dalam usaha mencapai tujuan pendidikan itu.
2. Membantu
Guru agar mereka lebih menyadari dan mengerti kebutuhan dan masalah-masalah
yang dihadapi siswanya supaya dapat membantu siswanya itu lebih baik lagi.
3. Untuk
melaksanakan kepemimpinan efektif dengan cara yang demokratis dalam rangka
meningkatkan kegiatan-kegiatan profesional di sekolah, dan hubungan antara staf
yang kooperatif untuk bersama-sama meningkatkan kemampuan masing-masing.
4. Menemukan
kemampuan dan kelebihan tiap guru dan memanfaatkan serta mengembangkan
kemampuan itu dengan memberikan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan
kemampuannya.
5. Membantu
guru meningkatkan kemampuan penampilannya didepan kelas.
6. Membantu
guru baru dalam masa orientasinya supaya cepat dapat menyesuaikan diri dengan
tugasnya dan dapat mendaya gunakan kemampuannya secara maksimal.
7. Membantu
guru menemukan kesulitan belajar murid-muridnya dan merencanakan
tindakan-tindakan
perbaikannya.
8.
Menghindari tuntutan-tuntutan terhadap guru yang diluar batas atau tidak wajar,
baik
tuntutan itu datangnya dari dalam (sekolah) maupun dari luar (masyarakat).
fungsi dan tujuan supervisi
pendidikan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai arah pendidikan.
Dalam hal ini, tujuan akan menunjukkan arah dari suatu usaha, sedangkan arah
tadi menunjukkan jalan yang harus ditempuh dari situasi sekarang kepada situasi
berikutnya. Sebagai contoh, guru yang berkeinginan membentuk anak didikanya
menjadi manusia yang cerdas maka arah dari usahanya ialah menciptakan situasi
belajar yang dapat mengembangkan kecerdasan.5
b. Tujuan sebagai titik akhir. Dalam
kaitan ini, apa yang diperhatikan adalah hal-hal yang terletak pada jangkauan
masa datang. Misalnya, jika seorang pendidik bertujuan agar anak didiknya
menjadi manusia yang berakhlak mulia, tentu penekanannya di sini adalah
deskripsi tentang pribadi akhlakul karimah yang diinginkannya tersebut.
c. Tujuan sebagai titik
pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini, tujuan pendidikan yang satu dengan
yang lain merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
d. Memberi nilai pada usaha yang
dilakukan. Dalam konteks usaha-usaha yang dilakukan, kadang-kadang didapati
tujuannya yang lebih luhur dan lebih mulia dibanding yang lainnya. Semua ini
terlihat apabila berdasarkan nilai-nilai tertentu.
Tujuan supervisi pendidikan ialah mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan
profesi mengajar.
C.
Fungsi Supervisi Pendidikan
Menurut Swearingen) fungsi supervisi
sebagai berikut:
1. Mengkoordinasi
semua usaha sekolah
Usaha-usaha
sekolah meliputi:
a. Usaha
tiap guru
Guru ingin mengemukakan ide dan
menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke arah peningkatan. Usaha-usaha
yang bersifat individu tersebut perlu dikoordinasi. Itulah fungsi supervisi.
b. Usaha-usaha
sekolah
Sekolah dalam menentukan kebijakan,
merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah, termasuk program-program
sepanjang tahun ajaran, perlu ada koordinasi yang baik.
c. Usaha-usaha
bagi pertumbuhan jabatan
Setiap guru ingin bertumbuh dalam
jabatannya. Oleh karena itu, guru selalu belajar terus menerus, mengikuti
seminar, workshop, dan lain-lain. Mereka berusaha meningkatkan diri agar lebih
baik. Untuk itu, perlu ada koordinasi yang merupakan tugas dari supervisi.
2. Memperlengkapi
kepemimpinan sekolah
Kepemimpinan
merupakan suatu ketrampilan yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan yang
terus-menerus. Salah satu fungsi supervisi adalah melatih dan memperlengkapi
guru-guru agar mereka memiliki ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah.
3. Memperluas
pengalaman guru
Supervisi
harus dapat memotivasi guru-guru untuk mau belajar dari pengalaman nyata
dilapangan. Melalui pengalaman baru ini mereka dapat belajar untuk memperkaya
pengetahuan mereka.
4. Menstimukasi
usaha-usaha sekolah yang kreatif
Seorang
supervisi harus bisa memberikan stimulus agar guru-guru tidak hanya berdasarkan
instruksi atasan, tetapi mereka adalah pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
5. Memberi
fasilitas dan penilaian yang terus menerus
Penilaian yang diberikan harus
bersifat menyeluruh dan kontinyu. Mengadakan penilaian secara teratur merupakan
suatu fungsi utama dari supervisi pendidikan.
6. Menganalisis
situasi belajar mengajar
Tujuan dari supervisi adalah untuk
memperbaiki situasi belajar mengajar. Penganalisisan memberi pengalaman baru
dalam menyusun strategi dan usaha ke arah perbaikan.
7. Memberikan
pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf supervisi berfungsi
untuk memberikan dorongan stimulasi dan membantu guru agar dapat mengembangkan
pengetahuan dalam ketrampilan mengajar.
8. Memberi
wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-tujuan
pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
D.
Prinsip Dasar Supervisi
Supervisi
memiliki prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan sebagai berikut.
1. Prinsip Ilmiah (scientific).
Prinsip ini mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kegiatan
supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar
mengajar.
b. Untuk
memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data.
c. Setiap
kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.
2. Prinsip Demokratis
Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga
diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atas bawahan, melainkan berdasarkan
rasa kesejawatan.
3. Prinsip Kerja sama
Mengembangkan usaha bersama, atau menurut istilah
supervisi sharing of idea, sharing of experience, memberi support mendorong,
dan menstimulasi guru sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam
mengembangkan potensi kreatifitas jika supervisi mampu menciptakan suasana
kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara-cara yang menakutkan.
Selain empat
prinsip supervisi diatas, juga terdapat prinsip supervisi menurut Gunawan.
1. Prinsip
fundamental/dasar
Setiap pemikiran, sikap, dan
tindakan seorang supervisor harus berdasar/berlandaskan pada sesuatu yang
kukuh, kuat serta dapat dipulangkan kepadannya.
2. Prinsip
praktis
Dalam pelaksanaan sehari-hari
seorang supervisor berpedoman pada prinsip positif dan prinsip negatif.
Prinsip positif seorang supervisor,
antara lain sebagai berikut.
a. Supervisi
harus konstruktif dan kreatif
b. Supervisi
harus harus dilakukan berdasarkan hubungan profesional, bukan berdasar hubungan
pribadi.
c. Supervisi
hendaknya progresif, tekun, sabar, tabah, dan tawakal.
d. Supervisi
hendaklah dapat mengembangkan potensi, bakat, dan kesanggupan untuk mencapai
kemajuan.
e. Supervisi
hendaklah senantiasa memperhatikan kesejahteraan dan hubungan baik yang
dinamik.
Prinsip negatif seorang supervisor, antara
lain sebagai berikut:
a. Supervisi
tidak boleh memaksakan kemauannya kepada orang-orang yang disupervisi.
b. Supervisi
tidak boleh dilakukan berdasarkan hubungan pribadi, keluarga, pertemanan, dan
sebagainya.
c. Supervisi
hendaknya tidak menutup kemungkinan terhadap perkembangan dan hasrat untuk maju
bagi bawahannya dengan dalih apapun. Supervisi tidak boleh terlalu cepat
mengharapkan hasil dan mendesak bawahan.
A. Tipe-Tipe
Supervisi Pendidikan
1. Otokratis :
supervisor penentu segalanya
2. Demokratis :
mementingkan musyawarah mufakat dan bekerjasama atau gontong royong secara
kekeluargaan.
3. Pseudo/Quasi
demokratis (demokratis semu)
Dalam praktiknya sering terdapat seorang supervisor
yang berbuat seolah-olah demokratis, seperti mengadakan rapat untuk
memusyawarahkan sesuatu permasalahan tetapi dalam rapat tersebut supervisor
berusaha memaksakan rencananya/keinginannya.
4. manipulasi
diplomatis : mengarahkan orang yang disupervisi untuk melaksanakan apa yang
dikehendaki supervisor dengan cara musulihat
5. laissez-faire
: memberikan kebebasan dan keleluasan kepada orang yang disupervisi untuk
melakukan apa yang dianggap mereka baik.
F. Teknik-Teknik Yang Digunakan
Dalam Pelaksanaan Supervisi
Teknik
supervisi Pendidikan adalah atat yang digunakan oleh supervisor
untuk mencapai tujuan supervisi itu sendiri yang pada akhir dapat melakukan
perbaikan pengajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam
pelaksanaan supervisi pendidikan,
sebagai supervisor harus mengetahui dan memahami serta melaksanakan teknik –
teknik dalam supervisi. Berbagai macam teknik dapat digunakan oleh supervisor
dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, baik secara kelompok
maupun secara perorangan ataupun dengan cara langsung bertatap muka dan cara
tak langsung bertatap muka atau melalui media komunikasi teknik – teknik
Supervisi adalah sebagai berikut :
1. Teknik Supervisi yang bersifat
kelompok
Teknik
Supervisi yang bersifat kelompok ialah teknik supervisi yang dilaksanakan
dalam pembinaan guru secara bersama – sama oleh supervisor dengan
sejumlah guru dalam satu kelompok Teknik Supervisi yang bersifat kelompok
antara lain:
a) Rapat guru
Rapat Guru adalah teknik supervisi kelompok melalui rapat guru yang dilakukan untuk membicarakan proses pembelajaan, dan upaya atau cara meningkatkan profesi guru Tujuan teknik supervisi adalah sebagai berikut :
- Menyatukan pandangan – pandangan guru tentang masalah – masalah dalam mencapai makna dan tujuan pendidikan.
- Memberikan motivasi kepada guru untuk menerima dan melaksanakan tugas – tugasnya dengan baik serta dapat mengembangkan diri dan jabatan mereka secara maksimal.
- Menyatukan pendapat tentang metode kerja yang baik guna pencapaian pengajaran yang maksimal.
- Membicarakan sesuatu melalui rapat guru yang bertalian dengan proses pembelajaran.
- Menyampaikan informasi baru seputar belajar dan pembelajaran, kesulitan – kesulitan mengajar, dan cara mengatasi kesulitan mengajar secara bersama dengan semua guru disekolah.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam suatu rapat guru yang dikutip antara
lain :
- Tujuan – tujuan yang hendak dicapai harus jelas dan konkrit.
- Masalah – masalah yang akan menjadi bahan rapat harus merupakan masalah yang timbul dari guru – guru yang dianggap penting dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Masalah pribadi yang menyangkut guru di lembaga pendidikan tersebut perlu mendapat perhatian.
- Pengalaman – pengalaman baru yang diperoleh dalam rapat tersebut harus membawa mereka pada peningkatan pembelajaran terhadap siswa.
- Partisipasi guru pada pelaksanaan rapat hendaknya dipikirkan dengan sebaik – baiknya.
- Persoalan kondisi setempa, waktu, dan tempat rapat menjadi bahan pertimbangan dalam perencanaan rapat guru.
b) Studi kelompok antar guru
Studi
kelompok antara guru adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh sejumlah guru
yang memiliki keahlian dibidang studi tertentu, seperti IPA, Bahasa, IPS dan
sebagainya, dan dikontrol oleh supervisor agar kegiatan dimaksud tidak berubah
menjadi ngobrol hal – hal yang tidak ada kaitannya dengan materi. Topik yang
akan dibahas dalam kegiatan ini telah dirumuskan dan disepakati terlebih
dahulu. Tujuan pelaksanaan teknik supervisi ini adalah sebagai berikut :
- Meningkatkan kualitas penguasaan materi dan kualitas dalam memberi layanan belajar.
- Memberi kemudahan bagi guru – guru untuk mendapatkan bantuan pemechan masalah pada materi pengajaran.
- Bertukar pikiran dan berbicara dengan sesama guru pada satu bidang studi atau bidang – bidang studi yang serumpun.
c) Diskusi
Diskusi
adalah pertukaran pikiran atau pendapat melalui suatu percakapan tentang suatu
masalah untuk mencari alternatif pemecahannya. Diskusi merupakan salah satu
teknik supervisi kelompok yang digunakan supervisor untuk mengembangkan
berbagai ketrampilan pada diri para guru dalam mengatasi berbagai masalah atau
kesulitan dengan cara melakukan tukar pikiran antara satu dengan yang lain.
Melalui teknik ini supervisor dapat membantu para guru untuk saling
mengetahui, memahami, atau mendalami suatu permasalahan, sehingga secara
bersama – sama akan berusaha mencari alternatif pemecahan masalah
tersebut. Tujuan pelaksanaan supervisi diskusi adalah untuk memecahkan
masalah – masalah yang dihadapi guru dalam pekerjaannya sehari – hari dan upaya
meningkatkan profesi melaluii diskusi.
Hal
– hal yang harus diperhatikan supervisor sebagai pemimpin
diskusi sehingga setiap anggota berpartisipasi selama diskusi berlangsung
supervisor harus mampu:
- Menentukan tema perbincangan yang lebih spesifik ;
- Melihat bahwa setiap anggota diskusi senang dengan keadaan dan topik yang dibahas dalam diskusi.
- Melihat bahwa masalah yang dibahas dapat dimengerti oleh semua anggota dan dapat memecahkan masalah dalam pengajaran.
- Melihat bahwa kelompok merasa diperlukan dan diikutsertakan untuk mencapai hasil bersama.
- Mengakui pentingnya peranan setiap anggota yang dipimpinnya.
d) Workshop
Workshop
adalah suatu kegiatan belajar kelompok yang terjadi dari sejumlah pendidik yang
sedang memecahkan masalah melalui percakapan dan bekerja secara kelompok. Hal –
hal yang perlu diperhatikan pada waktu pelaksanaan workshop antara lain :
- Masalah yang dibahas bersifat “Life cntred” dan muncul dari guru tersebut,
- Selalu menggunakan secara maksimal aktivitas mental dan fisik dalam kegiatan sehingga tercapai perubahan profesi yang lebih tinggi dan lebih baik.
e) Tukar
menukar pengalaman
Tukar menukar
pengalaman “Sharing Experince” suatu
teknik perjumpaan dimana guru menyampaikan pengalaman masing-masing dalam
mengajar terhadap topik-topik yang sudah diajarkan, saling memberi dan menerima
tanggapan dan saling belajar satu dengan yang lain. Langkah – langkah melakukan
sharing antara lain :
- Menentukan tujuan yang akan dicapai.
- Menentukan pokok masalah yang akan dibahas.
- Memberikan kesempatan pada setiap peserta untuk menyumbangkan pendapat pendapat mereka
- Merumuskan kesimpulan
BAB III
Kesimpulan
Supervisi
ialah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat
meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang lebih
baik. Orang yang melakukan supervisi disebut dengan supervisor.Supervisi dapat kita artikan sebagai pembinaan. Sedangkan sasaran pembinaan
tersebut bisa untuk kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha. Namun yang
menjadi sasaran supervisi diartikan pula pembinaan guru.
Tujuan
supervisi pendidikan ialah mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih
baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar. Fungsi dan tujuan
supervisi pendidikan diantaranya adalah Sebagai arah pendidikan,tujuan sebagai
titik akhir, tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujuan lain. Dalam hal ini,
tujuan pendidikan yang satu dengan yang lain merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan.
Supervisi
memiliki tujuan yang sangat penting untuk dicapai, oleh karena itu supervisi
tentunya memiliki manfaat yang sangat penting. Diantara manfaat supervisi
adalah Mengkoordinasi semua usaha sekolah, Memperlengkapi kepemimpinan
sekolah, Memperluas pengalaman guru, Menstimukasi usaha-usaha sekolah yang
kreatif, Memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus dan masih banyak
lagi manfaat atau fungsi supervisi pendidikan tersebut. Selain memiliki tujuan
dan fungsi, supervisi juga memiliki prinsip dasar dalam proses pelaksanaannya.
Kemudian supervisi juga memiliki berbagi tipe, diantarannya adalah otokrasi,
demokratis, demokratis semu, manipulasi diplomasi badan Laissez-faire.
DAFTAR PUSTAKA
Maryono.
2011. Dasar-Dasar & Teknik Menjadi Supervisor Pendidikan. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media
Nawawi,
Hadari. 1993. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Haji Masagung
Rifai, Moh.
1982. Supervisi Pendidikan. Bandung: Jemmars
Subari.
1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
Komentar
Posting Komentar