makalah profil keguruan




MAKALAH
Profil Keguruan









Oleh Kelompok 6 :

1.      Hena Dia Ayu A                     (148620600105)
2.      Intan Lira Ophelia                   (148620600287)
3.      Desy Ayu Saputri                   (148620600252)


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
PRODI FAKULTAS KEGURUAN ILMU DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADYAHSIDOARJO
2015



KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan Makalah Profil Tenaga Keguruan ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Profesi Keguruan.
Pembuatan makalah ini menggunakan metode study pustaka, yaitu mengumpulkan dan mengkaji materi Profil Tenaga Keguruan dari berbagai referensi. Kami gunakan metode pengumpulan data ini, agar makalah yang kami susun dapat memberikan informasi yang akurat dan bisa dibuktikan.
Makalah Profil Tenaga Keguruan ini disajikan dalam konsep dan bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini. Dengan makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami mengenai Profil Tenaga Keguruan.












DAFTAR ISI
Kata pengantar 1
Daftar isi 2
Bab I Pendahuluan 3
A.    Latar Belakang 3
B.     Rumusan Masalah 3
C.     Tujuan 4
Bab II Pembahasan 5
A.    Pengertian Guru 5
B.     Profil Ideal Seorang Guru 7
C.     Profil Kemampuan Mengajar 8
D.    Pearanan dan Tanggung jawab seorang guru.................................................................9
E.     Tugas Guru...................................................................................................................12
Bab III Penutupan 14
A.    Kesimpulan 14
B.     Saran 14
Daftar Pustaka 15








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Di era globalisasi sekarang pendidikan formal sangat penting sekali untuk ditingkatkan terutama tenaga pendidiknya harus menyiapkan sumber daya manusia indonesia yang berkualitas dimasa depan. Guru profesional harus memegang kunci utama bagi peningkatan mutu SDM di masa depan. Untuk mendapatkan pendidikan sekolah yang ideal profil tenaga pendidik pun sangat penting. Disini Seorang guru dituntut memiliki penguasaan bahan ajar, memiliki pengalaman intelektual, harus memiliki “skill labour” yaitu tenaga terdidik atau terlatih dengan kebiasaan kebiasaan baik, sehingga mampu menyesuaikan diri dengan peserta didik.
Seorang guru ideal mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan anak didiknya. Tenaga pendidik tidak hanya dituntut mampu melakukan transformasi seperangkat ilmu pengetahuan kepada peserta didik dan keterampilan, akan tetapi juga mempunyai tanggung jawab untuk mengembangakan hal-hal yang berhubungan dengan sikap. Dalam rangka mencapai tujuan Pendidikan Nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional. Berikut akan diuraikan tentang profil tenaga guru.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dengan pendidik?
2.      Apa yang dimaksud dengan profil guru?
3.      Bagaimana profil kemampuan mengajar guru?
4.      Apa saja peranan dan tugas serta tanggung jawab seorang guru?



C.     Tujuan Penulisan
  Tujuan disusunnya makalah ini yaitu:
Agar kita dapat mengetahui pengertian pendidik dan bagaimana profil seorang guru berdasarkan kemampuan mengajar, peran dan tugas pokok guru serta tanggung jawab seorang guru.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Guru
Guru sebagai pendidik tidak hanya sebagai penyalur dan pemindah kebudayaan kepada generasi penerus, akan tetapi lebih dari itu yaitu pembina mental, membentuk moral dan membangun kepribadian yang baik dan integral, sehingga keberadaannya kelak berguna bagi nusa dan bangsa. Dengan demikian guru dalam proses pembangunan dalam menduduki tempat yang penting apalagi bagi suatu bangsa yang sedang berkembang atau membangun, terutama untuk berlangsungnya kehidupan bangsa di tengah-tengah lintasan perjalanan zaman dengan pergeseran nila-nilai yang cenderung memberikan nuansa kehidupan yang baru.
Tugas guru yang paling penting adalah mengajar dan mendidik murid. Sebagai pengajar guru menyampaikan ilmu pengetahuan atau keterampilan kepada orang lain dengan menggunakan cara-cara tertentu sehingga pengetahuan atau keterampilan itu dapat menjadi milik orang tersebut. Adapun sebagai pendidik merupakan perantara aktif akan nilai-nilai dan norma-normasusila yang tinggi dan luhur untuk bekal bermasyarakat.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut guru dituntut untuk berusaha keras dalam meningkatkan kualitas kerjanya, karena guru merupakan jabatan profesi yang memerlukan suatu keahlian khusus. Maka agar tercapai efisiensi dan efektifitas kerja sangat diperlukan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya.
Pekerjaan guru tidak dapat dilaksanakan oleh sembarangan orang, sedangkan untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat khusus dan guru yang berpredikat profesional adalah sebagaimana yang dikemukakan oleh Ny. Roestiyah N . K . Adapun guru adalah “ Orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar” lebih lanjut makna guru menurut Ny. Roestiyah N . K, dalam bukunya tertuang beberapa pandangan, sebagai berikut :
Pertama, menurut pandangan tradisional yaitu Guru adalah seorang yang berdiri didepan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.
Kedua, pendapat seorang ahli pendidikan yaitu Guru adalah seorang yang menyebabkan orang lain mengetahui atau mampu melaksanakan akan sesuatu atau keterampilan kepada orang lain.
Ketiga, menurut NEA (National Education Association). Persatuan guru-guru Amerika Serikatmengartikan guru sebagai semua petugas yang langsung terlibat dalam tugas-tugas kependidikan.
Keempat, menurut Hidadari Nawawi dalam bukunya “Organisasi sekolah dan pengelolaan kelas sebagai lembaga pendidikan” guru berarti Orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang ikut bertanggung jawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing”
Kelima, menurut Ali Rohmad yaitu Guru adalah sentral pelaksanaan kurikulum. Dia yang lebih dulu mengenal, memahami dan melaksanakan hal-hal yang tertuang dalam kuruikulum.
Keenam, menurut pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan ditempat-tempat tertentu, tidak harus dilembaga formal(sekolah) tetapi juga ditempat lain (masjid, rumah singgah, tempat pengungsian/penampungan, dll)
Jadi jelaslah bahwa pengertian guru tidak semata-mata sebagai mengajar namun sekaligus pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar.
Membimbing dalam hal ini dapat dikatakan sebagai kegiatan menuntun anak didik dalam perkembangannya dengan jalan memberikan lingkungan dan arah yang sesuai dengan tujuan pendidikan dan harus menuntun anak didiknya sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan perkembangan anak didik sesuai tujuan yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini, yang penting ikut memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan yang dihadapi anak didik.
Sehubungan dengan peranannya sebagai pembimbing seorang guru harus :
1.      Mengumpulkan data tentang siswa
2.      Mengamati tingkah laku siswa dalam situasi sehari-hari.
3.      Mengenal para siswa yang memerlukan bantuan khusus
4.      Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara individu maupun secara kelompok, untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak.
5.      Bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa.
6.      Membuat catatan pribadi siswa serta menyingkapinya dengan baik.
7.      Bekerjasama dengan petugas-petugas bimbingan lainnya untuk membantu memecahkan masalah para siswa.
8.      Menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama dengan petugas bimbingan lainnya.
9.      Meneliti kemajuan siswa, baik disekolah maupun diluar sekolah.
Berdasarkan uraian diatas, jelaslah bahwa peran guru baik sebagai pengajar maupun sebagai pembimbing, pada hakikatnya saling berhubungan satu dengan yang lainnya menuju tercapainya perkembangan yang maksimal.

B.     Profil Ideal Seorang Guru
Profil guru ideal dapat diartikan dengan melihat berbagai sudut pandang yang berbeda. Secara konseptual guru yang diharapkan adalah sosok guru yang ideal diidamkan oleh setiap pihak yang terkait. Berikut akan dijabarkan profil guru yang ideal dilihat dari berbagai sudut pandang:
1. Dilihat dari sudut pandang siswa, guru ideal adalah guru yang dapat dijadikan sebagai sumber motivasi belajar, sumber keteladanan, ramah dan penuh kasih sayang. Sebagai teladan guru harus memiliki kepribadian yang dapat dijadikan profil dan idola, seluruh kehidupannya adalah figur bagi anak didik dan masyarakat. Guru ideal adalah guru yang tidak materialistis. Artinya guru dalam perlakuannya terhadap anak didik tidak membedakan murid yang kaya dan miskin. Selain itu guru juga tidak pilih kasih dan obyektif dalam segala hal, dapat menjawab pertanyaan secara jelas dan mudah diterima. Guru dalam penampilannya rapi, tidak lusuh, tapi juga tidak terlalu berlebihan sehingga murid merasa nyaman saat melihatnya. Sedikit saja guru berbuat yang tidak baik atau kurang baik, akan mengurangi kewibawaannya.
2. Dari sudut pandang orang tua, guru yang diharapkan adalah sosok yang dapat menjadi mitra pendidik bagi siswa. Di sini orang tua memiliki harapan pada guru agar mereka dapat menjadi orang tua kedua di sekolah. Selain itu, guru ideal bagi orang tua yaitu guru yang dapat berkomunikasi baik dengan orang tua mengenai perkembangan prestasi belajar anak didik dan juga dapat memberikan solusi atau jalan keluar bagi anak didik yang mengalami masalah atau problem dalam belajar, sosialisasi dengan teman, adaptasi dengan lingkungan dan juga masalah perkembangan anak. Orang tua merupakan bagian dari masyarakat. Masyarakat akan melihat dan menilai perbuatan guru, bagaimana guru meningkatkan kualitas layanan pendidikannya dan bagaimana guru memberi arahan serta dorongan kepada peserta didiknya.
3. Sedangkan dilihat dari sudut pandang pemerintah, guru yang ideal yaitu guru yang dapat dituntut untuk profesional sebagai unsur penunjang kebijakan pemerintah terutama di bidang pendidikan. Guru yang profesional adalah guru yang dapat menempatkan dirinya pada profesinya. Guru adalah orang yang profesional, artinya secara formal mereka disiapkan oleh lembaga atau institusi pendidikan yang berwenang. Mereka dididik secara khusus memperoleh kompetensi sebagai guru, yaitu meliputi pengetahuan, keterampilan, kepribadian, serta pengalaman dalam bidang pendidikan. Kompetensi mengacu pada kemampuan menjalankan tugas-tugas pelayanan pendidikan secara mendiri. Selain itu dilihat dari tingkat pengetahuan, guru hendaknya memiliki wawasan yang luas, mampu menguasai semua metode pembelajaran yang secara psikologis dapat diterima muridnya. Seorang guru mempunyai tanggung jawab terhadap keberhasilan anak didik. Guru tidak hanya dituntut mampu melakukan transformasi seperangkat ilmu pengetahuan kepada peserta didik (cognitive domain) dan aspek keterampilan (pysicomotoric domain), akan tetapi juga mempunyai tanggung jawab untuk mengajarkan dan mendidik hal-hal yang berhubungan dengan sikap (affective domain).
4. Dari segi budaya, guru merupakan subyek yang berperan dalam proses pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam pelestarian nilai-nilai budaya. Hal ini berarti, guru yang ideal adalah guru yang dapat mewariskan dan menjaga nilai-nilai budaya bangsa kepada anak didiknya. Dan secara otomatis guru tersebut hendaknya dalam dirinya juga tertanam nilai-nilai budaya bangsa yang luhur. Seorang guru dalam memberikan ilmu kepada muridnya, dituntut untuk memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang diajarkan dalam kehidupan pribadinya. Dengan kata lain, seorang guru harus konsekuen serta konsisten dalam menjaga keharmonisan antara ucapan, larangan, dan perintah dengan amal perbuatannya sendiri.

  1. Profil Kemampuan Mengajar
Mengajar merupakan suatu sistem yang kompleks dan integrative dari sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan terhadap seseorang, mengajar diketahui sistem yang kompleks karena itu dalam mengajar tidak hanya sekedar memberi informasi secara lisan, tetapi dalam mengajar pendidik harus dapat menciptakan situasi lingkungan belajar yang memungkinkan anak aktif dalam belajar.
Untuk itu dalam mengajar pendidik dapat menggunakan beberapa keterampilan mengajar (teaching skill), yang meliputi;
a.    Keterampilan bertanya,
b.    Keterampilan memberi penguatan.
c.    Keterampilan memberi variasi,
d.   Keterampilan membuka dan menutup pelajaran.
e.    Keterampilan menjelaskan.
f.     Keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil,
g.    Keterampilan mengelola kelas,
h.    Keterampilan mengajar perorangan.

Sedangkan profil kemampuan dasar (kompetensi) antara lain sebagai berikut:
a.       Mengembangkan kepribadian,
b.      Menguasai bahan bidang studi dan mengelola program belajar-mengajar
c.       Mengelola kelas menggunakan media dan sumber belajar,
d.      Menguasai landasan kependidikan,
e.       Mengelola interaksi belajar-mengajar,
f.       Menilai prestasi peserta didik,
g.      Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan,
h.      Mengenal dan menyelenggarakan administrasi,
i.        Memahami prinsip-prinsip dan penafsiran hasil penelitian,
j.        Interaksi dengan sejawat dan masyarakat.

  1. Peranan dan Tanggung Jawab Seorang Guru
Sepanjang sejarah perkembangan zaman, rumusan profil tenaga pengajar (guru) pada saat ini sangat bervariasi. Sesuai dengan cara mempersepsikan dan memandang apa yang menjadi peran serta tugas pokoknya :
1.  Guru sebagai Pengajar
Guru harus menampilkan pribadinya sebagai cendekiawan dan sekaligus juga sebagai pengajar. Dengan demikian guru harus menguasai sebagai berikut, yakni:
a. Bidang disiplin ilmu (scientific discipline) yang akan diajarkannya, baik aspek subtansinya maupun metodologi penelitian dan pengembangannya.
b. Cara mengajarkannya kepada anak didik, seta bagaimana cara mempelajari mata pelajaran yang akan digunakan sebagai bahan ajar
2. Guru sebagai Pengajar dan juga sebagai Pendidik
Guru harus menampilkan pribadinya sebagai ilmuwan dan sekaligus sebagai pendidik, sebagai berikut:
a. Menguasai bidang disiplin ilmu yang diajarkannya.
b.  Menguasai cara mengajarkan dan mengadministrasikannya.
c. Memiliki wawasan dan pemahaman tentang kependidikan, dengan mempelajari: filsafat pendidikan, sejarah pendidikan, sosiologi pendidikan, dan psikologi pendidikan.
3. Guru sebagai Pengajar, Pendidik, dan juga Agen Pembaharuan dan Pembangunan Masyarakat
Guru diharapkan dapat menampilkan pribadinya sebagai pengajar dan pendidik siswanya dalam berbagai situasi (individual dan kelompok, didalam dan diluar kelas, formal dan non formal, serta informal) sesuai dengan keragaman karakteristik dan kondisi objektif siswa dengan lingkungan kontekstualnya; lebih luas lagi sebagai penggerak dan pelopor pembaharuan dan perubahan masyarakatnya dimana ia berada. Dengan demikian seorang guru yang dapat menyandang tugas profesional itu seyogianya:
a. Memiliki pengetahuan dan pengertian tentang pertumbuhan jiwa manusia dari segala segi dan sendinya, demikian pula tentang proses belajar.
b. Memiliki pengetahuan dan pengertian tentang alam dan masyarakat, yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar khususnya dan pendidikan umumnya. Hal ini sangat penting bagi pembentukan dasar latar belakang kulturil untuk seseorang guru mengingat kedudukan dan fungsinya dalam masyarakat dimana ia mengabdi.
c. Menguasai sepenuhnya pengetahuan dan kepahaman tentang bidang disiplin ilmu/studi yang akan  ia ajarkan.
d. Memiliki secukupnya pengetahuan dan pengalaman tentang seni mengajar; hal ini hanya dapat diperoleh setelah mempelajari metodik dan didaktik teoritis maupun praktis, umum maupun khusus, termasuk praktik mengajar secukupnya.
Paling sedikit syarat – syarat umum tersebut harus dipenuhi dengan sebaik-baiknya oleh mereka yang akan terjun dalam kalangan pendidikan dan pengajaran. Bagimanapun juga pekerjaan mengajar adalah suatu “ profesi”, dan syarat – syarat umum tadi dengan segala pendidikan dan latihan yang diperlukan untuk memenuhinya, adalah akibat dari “status profesi”.
4. Guru yang berkewenangan berganda sebagai Pendidik Profesional dengan Bidang Keahlian Lain Selain Kependidikan
Mengantisipasi kemungkinan terjadinya perkembangan dan perubahan tuntutan dan persyaratan kerja yang dinamis dalam alam globalisasi mendatang, maka tenaga guru harus siap beralih fungsi atau beralih profesi. Ide dasarnya adalah untuk memberikan peluang alternatif bagi tenaga kependidikan untuk meraih taraf dan martabat kehidupan yang layak. Tanpa mengurangi makna dan martabat profesi guru, sehingga para guru siap menghadapi persaingan penawaran jasa pelayanan profesional dimasa mendatang.
Peters dan Amstrong, membagi tugas dan tanggung jawab guru menjadi lima kategori, yakni:
1.      Guru bertanggung jawab dalam pengajaran
Tanggung jawab guru yang terpenting ialah memberikan pengajaran kepada siswa guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Guru harus membimbing siswa agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan perkembangan sikap serasi.
2.      Guru bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan
Guru memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa.
Guru perlu menghormati pribadi anak, supaya mereka menjadi pribadi yang tahu akan hak-hak orang lain. Kebiasaan, sikap, dan apresiasinya harus dikembanggkan, hingga pada waktunya mereka menjadi nabusia yang mengerti akan hak dan tanggung jawab sebagai anggota masyarakat yang berdiri sendiri. Karena itu guru harus memahami benar tentang masalh bimbingan belajar, bimbingan pendidikan, bimbingan pribadi, dan terampil dalam memberikan penyuluhan dengan tepat.
3.      Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum
Sesungguhnya guru merupakan seorang key person yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Untuk mengubah kurikulum itu bukan tidak mungkin, akan tetapi dalam rangka mambuat atau memperbaiki proyek-proyek pelaksanaan kurikulum, yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya. Paling tidak dia berkewajiban memberi saran-saran yang berguna demi penyempurnaan kurikulum kepada pihak yang berwenang.
Dalam hubungan ini guru dapat melakukan banyak hal, antara lain: menyarankan ukuran-ukuran yang mungkin dapat digunakan dalam memilih bahan kurikulum, berusaha menemukan minat, kebutuhan dan kesanggupan siswa, berusaha menemukan cara-cara yang tepat agar antara sekolah dan masyarakat terjalin hubungan kerja sama yang seimbang, mempelajari isi dan bahan pelajaran pada setiap kelas dan meninjaunya dalam hubungan dengan praktek sehari-hari.
4.      Tanggung jawab dalam mengembangkan profesional guru
Guru sangat perlu meningkatkan peranan dan kemampuan profesionalnya. Tanpa adanya kecakapan yang maksimal yang dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengembang dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya. Peningkatan kemampuan itu meliputi kemampuan untuk melaksanakan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas-tugas di dalam sekolah dan kemampuannya yang diperlukan untuk merealisasikan tanggung jawabnya di luar sekolah.
5.      Tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat
Guru tak mungkin melaksanakan pekerjaannya secara efektif, jika seorang guru tidak mengenal masyarakat seutuhnya dan secara lengkap. Harus dipahami dengan baik tentang pola kehidupan, kebudayaan, minat, dan kebutuhan masyarakat, karena perkembangan sikap, minat, aspirasi anak sangat banyak dipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya. Ini berarti, bahwa dengan mengenal masyarakat, guru dapat mengenal siswa dengan menyesuaikan pelajarannya secara aktif.
  1. Tugas Guru
Mengenai tugas guru, ahli-ahli pendidikan telah sepakat bahwa tugas guru adalah mendidik dan tugas tersebut adalah tugas yang amat luas. Mendidik itu sebagian besar dilakukan dalam bentuk mengajar, sebagian dalam bentuk memberikan dorongan, memuji, menghukum, memberi contoh, membiasakan, dan lain-lain.
Dalam pendidikan di sekolah, tugas guru sebagian besar adalah mendidik dengan cara mengajar. Tugas pendidik di rumah tangga sebagian besar, bahkan mungkin seluruhnya, berupa membiasakan, memberi conbtoh yang baik, memberi pujian , dorongan, dan lainnya yang diperkirakan menghasilkan pengaruh positif bagi pendewasaan anak.
Menurut Ahmad Tafsir, menyebutkan tugas pendidik secara rinci adalah:
a.       Wajib menemukan pembawaan yang ada pada anak didik dengan berbagai cara seperti observasi, wawancara, melalui pergaulan, angket, dan sebagainya.
b.      Berusaha menolong anak didik mengembangkan pembawaan yang baik dan menekan perkembangan pembawaan yang buruk agar tidak berkembang.
c.       Memperlihatkan kepada anak didik tugas orang dewasa dengan cara memperkenalkan berbagai bidang keahlian, keterampilan, agar anak didik memilihnya dengan tepat.
d.      Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan anak didik lancar.
e.       Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik menemui kesulitan dalam mengembangkan potensinya.

Dalam SISDINAK 2003 dalam Bab XI tentang Pendidik dan Tenaga Kependidikan pasal 39 disebutkan bahwa tugas seorang guru adalah “ merencanakan dan melaksanakan pembimbingan dan penelitian, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi”.
Sedangkan pasal berikutnya, ayat dua disebutkan bahwa pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:
a. Menciptakan suasana pendidikan yang  bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.
b. Mempunyai komitmen secara prefesionaluntuk menigkatkan mutu pendidikan.
c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan  sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.










BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Profil seorang guru berdasarkan peran dan tugas pokok guru yaitu sebagai pengajar, guru harus menampilkan pribadinya sebagai cendekiawan dan sekaligus juga sebagai pengajar. Sebagai pengajar dan juga sebagai pendidik, guru harus menampilkan pribadinya sebagai ilmuwan dan sekaligus sebagai pendidik. Sebagai pengajar, pendidik, dan juga agen pembaharuan dan pembangunan masyarakat, guru harus dapat menampilkan pribadinya sebagai pengajar dan pendidik siswanya dalam berbagai situasi sesuai dengan keragaman karakteristik dan kondisi objektif siswa dengan lingkungan kontekstualnya. Sebagai pendidik professional dengan bidang keahlian lain selain kependidikan, guru harus dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya perkembangan dan perubahan tuntutan dan persyaratan kerja yang dinamis dalam globalisasi mendatang, maka tenaga guru harus alih fungsi.

B.     Saran
Sesuai pada pembahasan judul diatas, seorang guru hendaknya memiliki sikap teladan, berakhlak baik, memiliki ilmu dan keutamaan dalam semua gerak geriknya. Jika seorang pendidik memiliki profil seperti ini, murid-murid akan menyenangi dengan sendirinya terutama ilmu yang akan diajarkannya pasti akan disenanginya juga. Sedangkan seorang guru yang profesional harus memiliki kompetensi dasar yang dapat diperoleh melalui pendidikan profesi.











DAFTAR PUSTAKA
Imam Wahyudi M.Pd. 2012. Mengejar Profesionalisme Guru. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah kompetensi guru

Makalah Konsep Dasar Antropologi

tingkat dan jenis profesi dalam dunia pendidikan