Makalah Ketrampilan Mengajar




PROFESI KEGURUAN
            “KETERAMPILAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR”

Nama Kelompok 8

1.Kurnia Paramitha                 (148620600279)         
2.Norma Linda Budianti         (148620600281)
3.Ranitra Dewi                        (138620600292)



                                    Dosen Pengampu        : Bpk Edwin Tinda Kusuma M,pd.


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
JL MAJAPAHIT NO. 666 B SIDOARJO
TAHUN 2014/2015




DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1
1.1    Latar Belakang
1.2    Rumusan Masalah
1.3    Tujuan Pembelajaran
BAB 2
2.1  Pengertian Ketrampilan Mengajar
2.2  Macam-Macam Ketrampilan Mengajar
1.      Ketrampilan Bertanya
2.      Ketrampilan Memberi Penguatan
3.      Ketrampilan Memberi Variasi
4.      Ketrampilan Menjelaskan
5.      Ketrampilan Memberi Dan menutup Pelajaran
6.      Ketrampilan Membimbing diskusi kelompok kecil
7.      Ketrampilan mengeola kelas
8.      Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan peerseorangan
BAB 3
3.1 Kesimpulan Dan Dasar
1. Kesimpulan
2. Saran








1.1  Pengertian Ketrampilan Mengajar
Keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
·         Menurut Warni Rasyidin
mengemukakan bahwa mengajar adalah keterlibatan guru dan siswa dalam interaksi proses belajar mengajar. Guru sebagai koordinator menyusun,mengorganisasi dan mengatur situasi belajar
·         Menurut AG Soejono mengajar adalah usaha guru memimpin muridnya keperubahan situasi dalam arti kemajuan dalam proses perkembangan intelek pada khususnya dan proses perkembangan jiwa, sikap, pribadi serta keterampilan pada umumnya. 
Keterampilan mengajar adalah kecakapan atau kemampuan guru dalam menyajikan materi pelajaran. Dengan demikian seorang guru harus mempunyai persiapan mengajar.
Keterampilan mengajar sangat penting dimiliki oleh seorang guru sebab guru memegang peranan penting dalam dunia pendidikan.oleh karena itu guru harus memiliki berbagai keterampilan mengajar antara lain: 

1.      Keterampilan Bertanya. 
Keterampilan bertanya merupakan keterampilan yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan belajar mengajar, karena tujuan pengajaran apapun yang ingin dicapai,maka bertanya kepada siswa merupakan hal yang tidak dapat ditinggalkan.Sehingga diharapkan guru dapat menguasai dan melaksanakan keterampilan bertanya pada situasi yang tepat, sebab memberi pertanyaan secara efektif dan efisien akan dapat menimbulkan perubahan tingkah laku baik pada guru maupun dari siswa. Dari guru yang sebelumnya selalu aktif memberi informasi akan berubah menjadi banyak mengundang interaksi siswa, sedangkan dari siswa yang sebelumnya secara pasif mendengarkan keterangan guru akan berubah menjadi banyak berpartisipasi dalam bertanya,menjawab pertanyaan mengemukakan pendapat.
Dalam proses belajar mengajar, bertanya memainkan peranan penting sebab pertanyaan yang tersusun dengan baik danteknik pelontaran yang tepat akan memberikan dampak positif.
Pertanyaan yang baik di bagimenjadi dua jenis, yaitu
§  pertanyaan menurut maksudnya
Pertanyaan menurut maksudnya terdiri dari : Pertanyaan permintaan ( compliancequestion), pertanyaan retoris (rhetorical question), pertanyaan mengarahkan atau menuntun(prompting question) dan pertanyaan menggali (probing question).
§  pertanyaan menurut taksonomi Bloom. Sedangkan pertanyaanmenurut taksonomi Bloom, yaitu: pertanyaan pengetahuan (recall question atau knowlagdequestion), pemahaman (conprehention question), pertanyaan penerapan (application question), pertanyaan sintetis ( synthesis question) dan pertanyaan evaluasi (evaluation question).
Adapun kegunaan dari penggunaan keterampilan bertanya adalah :
·                 Akan dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap pokok bahasa yang akan dibahas.
·                 Dapat memusatkan perhatian siswa terhadap pokok bahasan
·                 Dapat mengembangkan keaktifan dan berfikir siswa
·                 Dapat mendorong siswa untuk dapat menggunakan pandangan-pandangan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas
·                 Sebagai umpan balik bagi guru untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar siswa selama proses belajar mengajar
·                 Dapat mengembangkan kemampuan siswa dalam menemukan, mengorganisir dan memberi informasi yang pernah didapat sebelumnya.

Guru harus menghindari kebiasaan seperti : menjawab pertanyaan sendiri, mengulang jawaban siswa, mengulang pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan dengan jawaban serentak,menentukan siswa yang harus menjawab sebelum bertanya dan mengajukan pertanyaan ganda.Dalam proses belajar mengajar setiap pertanyaan, baik berupa kalimat tanya atau suruhan yang menuntut respons siswa sehingga dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kemampuan berpikir siswa, di masukkan dalam golongan pertanyaan.
·         Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat, Pemindahgiliran, Penyebaran, Pemberian waktu berpikir dan pemberian tuntunan.Sedangkan ketrampilan bertanya lanjut merupakan lanjutan dari ketrampilan bertanya dasar yanglebih mengutamakan usaha mengembangkan kemampuan berpikir siswa, memperbesar  pertisipasi dan mendorong siswa agar dapat berinisiatif sendiri. Ketrampilan bertanya lanjut di bentuk di atas landasan penguasaan komponen-komponen bertanya dasar. Karena itu, semuakomponen bertanya dasar masih dipakai dalam penerapan ketrampilan bertanya lanjut. Adapunkomponen-komponen bertanya lanjut itu adalah : Pengubahan susunan tingkat kognitif dalammenjawab pertanyaan, Pengaturan urutan pertanyaan, Penggunaan pertanyaan pelacak dan peningkatan terjadinya interaksi.

2.      Keterampilan Memberi Penguatan
Yang dimaksud dengan keterampilan memberi penguatan adalah respon positif dari guru kepada anak didik yang telah melakukan suatu perbuatan baik. Pemberian penguatan ini dilakukan oleh guru dengan tujuan agar anak lebih giat berpartisiasi dalam interaksi belajar mengajar dan siswa agar mengulangi lagi perbuatan yang baik walaupun pemberian penguatan sangat mudah pelaksanaannya, namun kadang-kadang banyak diantara guru yang tidak melakukan pemberian penguatan kepada muridnya yang melakukan perbuatan baik.
Pemberian penguatan dalam proses belajar mengajar mempunyai beberapa tujuan dan manfaat apabila dapat dilakukan dengan tepat antara lain:
·                 Dapat meningkatkan perhatian dan motivasi siswa terhadap materi
·                 Dapat mendorong siswa untuk berbuat baik dan produktif
·                 Dapat menumbuhkan rasa kepercayaan diri siswa itu sendiri
·                 Dapat meningkatkan cara belajar siswa aktif
·                 Dapat mendorong siswa untukeningkatkan belajarnya secara mandiri.
Walaupun pemberian penguatan sifatnya sederhana dalam pelaksanaannya, namun dapat pula pemberian penguatan yang diberikan kepada siswa justru membuat siswa enggan belajar karena penguatan yang diberikan tidak sesuai dengan tindakan yang dilakukan siswa tersebut, pemberian penguatan yang berlebihan akan berakibat fatal. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam pemberian penguatan antara lain:
a. Hangat dan Antusias
Guru dalam memberikan penguatan kepada siswa hendaknya menunjukkan sifat yang baik, menarik dan juga sungguh-sungguh sehingga siswa merasa senang dengan sikap guru diwaktu memberi penguatan. Dalam pemberian penguatan diharapkan guru menunjukkan ekspresi wajah yang menarik, sinar mata yang sejuk, suara yang jelas dan enak didengar.
  
b. Bermakna 
Pemberian penguatan hendaknya disesuaikan dengan tingkat pencapaian keberhasilan siswa dan mempunyai arti bagi siswa yang melakukan perbuatan itu sehingga penguatan dapat diterima siswa dengan senang hati. 

c. Hindari Penggunaan Penguatan Negatif 
Walaupun pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat mengubah motivasi,penampilan dan tingkah laku siswa, namun pemberian itu memiliki akibat yang sangat kompleks, dan secara psikologis agak kontraversial,karena itu sebaiknya dihindari banyak akibat yang muncul yang tidak dikehendaki misalnya siswa menjadi frustasi,pemberani, hukuman dianggap sebagai kebanggaan,dan peristiwa akan terulang kembali. 

d. Penggunaan Bervariasi 
Pemberian penguatan seharusnya diberikan secara bervariasi baik komponennya maupun caranya dan diberikan secara hangat dan antusias. Penggunaan cara dan jenis komponen yang sama misalnya guru selalu menggunakan kata-kata “bagus” akan mengurangi efektivitas pemberian penguatan. Pemberian penguatan juga akan bermanfaat bila arah pemberiannya bervariasi, mula-mula keseluruhan anggota kelas,kemudian kelompok kecil, akhirnya keindividu, atau sebaliknya tidak berurutan.
Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa,yang bertujuan memberikan informasi atau umpan balik (feed back) bagi si penerima atas perbuatannya sebagai suatu dorongan atau koreksi. Penguatan juga merupakan respon terhadapsuatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah lakutersebut.Penggunaan penguatan dalam kelas dapat mencapai atau mempunyai pengaruh sikap positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, merangsang dan meningkatkan motivasi belajar dan meningkatkan kegiatan belajar serta membina tingkah laku siswa yang produktif. Ketrampilan memberikan penguatan terdiridari beberapa komponen yang perlu dipahami dan dikuasai penggunaannya oleh mahasiswacalon guru agar dapat memberikan penguatan secara bijaksana dan sistematis.Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal, terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan cara mendekati, penguatandengan sentuhan (contact), penguatan dengan kegiatan yang menyenangkan, penguatan berupasimbol atau benda dan penguatan tak penuh. Penggunaan penguatan secara evektif harusmemperhatikan tiga hal, yaitu kehangatan dan evektifitas, kebermaknaan, dan menghindari penggunaan respons yang negatif.
                  

3.      Keterampilan Memberi Variasi
Variasi stimulus adalah suatu kegiatan guru dalam konteks proses interaksi belajar
mengajar yang di tujukan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga, dalam situasi belajar mengajar,siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, serta penuh partisipasi. Variasi dalam kegiatan belajar mengajar dimaksudkan sebagai proses perubahan dalam pengajaran, yang dapat di kelompokkanke dalam tiga kelompok atau komponen, yaitu
Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan variasi suara (teacher voice), Pemusatan perhatian siswa (focusing), kesenyapan atau kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang dan gerak (eye contact andmovement), gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi wajah guru, dan pergantian posisi guru
dalam kelas dan gerak guru ( teachers movement).
Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat pengajaran bila ditunjau dari indera yang digunakan dapatdigolongkan ke dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Adapun variasi penggunaan alat antara lain adalah sebagai berikut : variasi alat atau bahan yang dapat dilihat(visual aids), variasi alat atau bahan yang dapat didengart (auditif aids), variasi alat atau bahanyang dapat diraba (motorik), dan variasi alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba(audio visual aids). – Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan muriddalam kegiatan belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya. Penggunaan variasi polainteraksi dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan, serta untuk menghidupkansuasana kelas demi keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan.

Variasi adalah suatu kegiatan Guru dalam konteks interaksi belajar mengajar yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga dalam proses belajar mengajar murid senantiasa menunjukkan ketekunan, antusiasme,serta penuh partisipasi.Keterampilan variasi yang tepat dalam proses belajar mengajar akan dapat memberi manfaat bagi siswa antara lain: 
·                 Dapat menimbulkan dan meningkatkan perhatian siswa terhadap materi yang diberikan kepadanya. 
·                 Dapat memberi motivasi kepada siswa untuk memusatkan perhatiannya pada proses belajar mengajar. 
·                 Dapat menghindari kebosanan siswa dalam belajar. 
·                 Dapat mendorong anak untuk mengadakan diskusi dengan temannya.
Pemberian Variasi dalam proses belajar mengajar dapat diartikan sebagai perubahan pengajaran dari yang satu dengan yang lain.Disinilah pentingnya seorang Guru menguasai berbagai metode dalam mrngajar sebab dengan menggunakan berbagai metode dalam mengajar akan membangkitkan gairah belajar siswa. Misalnya saja seorang Guru diawal mata pelajaran menggunakan metode ceramah kemudian diselingi dengan metode tanya jawab mau tak mau siswa akan mempunyai keseriusan dalam memperhatikan pelajaran.
4.      Ketrampilan Menjelaskan
Ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. misalnya antara sebab dan akibat, definisi dan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa didalam kelas.
 Secara garis besar komponen-komponen ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu :Merencanakan, hal ini mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenishubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan hukum, rumus, ataugeneralisasi yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan, penggunaan contoh danilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan balikan.
misalnya antara sebab dan akibat, definisi dan contoh atau dengan sesuatu yang belum diketahui.Penyampaian informasi yang terencana dengan baik dan disajikan dengan urutan yang cocok merupakan ciri utama kegiatan menjelaskan. Pemberian penjelasan merupakan salah satu aspek yang amat penting dari kegiatan guru dalam berinteraksi dengan siswa didalam kelas.
Tujuan memberikan penjelasan antara lain: 
·                 Membimbing murid untuk mendapat dan memahami hukum, fakta, definisi dan prinsip secara obyektif. 
·                 Melibatkan murid untuk berfikir dengan memecahkan masalah-masalah atau pertanyaan 
·                 Untuk mendapat balikan dari murid mengenai tingkat pemahamannya dan untuk mengatasi kesalapahaman mereka. 
·                 Membimbing murid untuk menghayati dan mendapat proses penalaran dan menggunakan bukti- bukti dalam pemecahan masalah.

5.      Ketrampilan Membuka dan Menutup pelajaran
Yang dimaksud dengan membuka pelajaran (set induction) ialah usaha atau kegiatan yangdilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk menciptakan prokondusi bagi siswaagar mental maupun perhatian terpusat pada apa yang akan dipelajarinya sehingga usaha tersebutakan memberikan efek yang positif terhadap kegiatan belajar. Sedangkan menutup pelajaran(closure) ialah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengakhiri pelajaran atau kegiatan belajar mengajar.Komponen ketrampilan membuka pelajaran meliputi: menarik perhatian siswa, menimbulkanmotivasi, memberi acuan melalui berbagai usaha, dan membuat kaitan atau hubungan di antaramateri-materi yang akan dipelajari. Komponen ketrampilan menutup pelajaran meliputi:meninjau kembali penguasaan inti pelajaran dengan merangkum inti pelajaran dan membuatringkasan, dan mengevaluasi.
Tujuan pokok dalam membuka pelajaran adalah untuk menyiapkan mental siswa agar siap memasuki mata pelajaran yang dibahas. 
Contoh membuka pelajaran; Guru: Nah anak- anak ! pada pertemuan kali ini kita akan mempelajari suatu pokok pelajaran baru tentang “ Shalat” tetapi sebelum memulai pelajaran maka coba perhatikan gambar ini? Ya. Kamu Una! Dan seterusnya. Sedangkan menutup pelajaran biasanya Guru merangkum materi pelajaran atau membuat garis besar dari mata pelajaran yang diajarkan sehingga siswa memperoleh gambaran yang jelas tentang isi pelajaran. Biasa juga Guru mengajukan beberapa pertanyaan tentang isi materi pelajaran atau memberi tugas rumah kepada siswa.
6.      Ketrampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilankesimpulan, atau pemecahan masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yangmemungkinkan siswa menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat meningkatkan kreativitas siswa, sertamembina kemampuan berkomunikasi termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
tujuan membagi informasi, membuat keputusan, dan memecahkan masalah Keterampilan membimbing diskusi memilih kelebihan dan keterbatasan antara lain : 

Kelebihannya
·                 Kelompok memiliki sumber daya yang lebih banyak daripada individu. Pengetahuan dan pengalaman sekelompok orang yang jelas lebih banyak dari pengetahuan dan pengalaman seseorang. 
·                 Anggota kelompok sering diberi masukan dan motivasi dari anggota lain, yang berusaha agar sumbangan pikiran bermanfaat untuk keberprestasian kelompok. 
·                 Kelompok dapat mengprestasikan keputusan yang lebih baik 
·                 Anggota kelompok memiliki ikatan yang kuat terhadap keputusan yang diambil dengan melalui keterklibatannya dalam diskusi. 
·                 Partisipasi dalam diskusi akan meningkatkan saling pengertian antar individu dalam satu kelompok dan dalam kelompok yang lain. 
Keterbatasan 

·                 Diskusi memakan waktu 
·                 Pemborosan waktu 
·                 Diskusi dapat menekan pendirian 

7. Keterampilan Mengelola Kelas 
Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses interaksi edukatif dengan kata lain kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses interaksi edukatif.Yang termasuk kedalam hal ini adalah misalnya penghentian tingkah laku anak didik yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran bagi ketepatan waktu penyelesaian tugas anak didik, atau penetapan norma kelompok yang produktif.
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu mengatur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pengajaran.Juga hubungan interpersonal yang baik antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa merupakan syarat keberhasilan pengelolaan kelas. 
Pengelolaan kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.Dalam melaksanakan ketrampilan mengelola kelas maka perlu diperhatikan komponenketrampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yangoptimal (bersifat prefentip) berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif danmengendalikan pelajaran, dan bersifat represif ketrampilan yang berkaitan dengan respons guruterhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakantindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.


8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
·         Secara fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa.
Komponen ketrampilan yang digunakan adalah: ketrampilan mengadakan pendekatan secara pribadi, ketrampilan mengorganisasi, ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar danketrampilan merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

BAB III
3.1 Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan

              2. Saran
Diharapkan setelah menguasai delapan ketrampilan mengajar yang telah dijelaskan di atas dapat bermanfaat untuk mahasiswa calon guru sehingga dapat membina dan mengembangkanketrampilan-ketrampilan tertentu mahasiswa calon guru dalam mengajar. Ketrampilan mengajar yang esensial secara terkontrol dapat dilatihkan, diperoleh balikan (feed back) yang cepat dantepat, penguasaan komponen ketrampilan mengajar secara lebih baik, dapat memusatkan perhatian secara khusus kepada komponen ketrampilan yang objektif dan dikembangkannya polaobservasi yang sistematis dan objektif.Dari delapan kompetensi yang telah dijelaskan di atas, yang paling penting bagi guru adalah bagaimana cara guru dapat menggunakan agar proses pembelajaran dapat berjalan baik. Selahasatu faktor yang dapat mengukur proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, makin banyaknya jumlah siswa bertanya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah kompetensi guru

Makalah Konsep Dasar Antropologi

tingkat dan jenis profesi dalam dunia pendidikan